Desa Jatiprahu

Jatiprahu, (SID JATIPRAHU) – Bermodal uang dua puluh ribu rupiah sejak tahun  90-an Usaha Mikro Kecil Menengah  (UMKM) “Tempe Kletuk” mampu bertahan hingga saat ini. Produk olahan tempe kletuk Bu Musikem ini sampai sekarang masih diminati pasar ditengah banyaknya inovasi-inovasi produk olahan yang berasal dari tempe.

Bu Musikem, salah satu pelaku UMKM Desa Jatiprahu telah memulai usahanya sejak awal tahun 90an, dengan bermodal awal Rp 20.000 rupiah, bu Musikem dapat memproduksi tempe kletuk hingga sampai sekarang dengan total omset kira-kira dua jutaan perbulannya. Pemasaran yang dilakukan Bu musikem hanya lewat pasar-pasar sekitar Jatiprahu, selain itu dititipkan melalui pedagang-pedagang sayur tiap harinya.

Bu Musikem dibantu tiga anaknya dalam memproduksi tempe kletuk.  Mereka punya tugasnya masing-masing dalam bekerja. Ada yang memotong tempe, menggoreng, pengemasan dll. Semuanya masih dikerjakan secara manual tangan, tanpa menggunakan mesin potong. Proses penggorengannya pun juga masih menggunakan tungku api dari bahan kayu bakar. Ada satu hal yang dapat membedakan produk tempe Bu Musikem ini, yaitu salah satu bahan yang menggunakan tepung gaplek atau tepung singkong dengan tekstur kasar. “Cita rasa yang enak yang selalu saya uatamakan, supaya pelanggan juga tidak kecewa.” Ungkap Mbah Musikem. (Sinta Hardianti)

Editor : M. Yusuf Effendi